Minggu, 01 Maret 2009

SOSOK

Drs. Yonatan Tommy Tiranda akrab disapa ‘Tommy’ atau Papa’ Ayat. Dia dikenal sebagai wartawan inderpenden yang idealis, tegas dan tak kenal kompromi dalam menegakkan kebenaran, hukum dan HAM. Hal ini tercermin dari sikap dan tingkah-laku serta karya-karya jurnalistiknya.
Sikapnya yang demikian membuat ia kurang populer di kalangan pejabat. Tapi hubungan dengan teman seprofesinya tetap terjalin baik. Juga dengan aktivis LSM. Maklum, selain wartawan Tommy juga berkiprah di LSM.
Pribadi yang kurang populer ini dianggap sebagai ‘nilai tambah’. Karena dengan demikian, ia dapat terhindar dari virus ‘kolusi’ yang menyimpang.
Ketua Aliansi Juarnalis Toraja (SUARA) ini juga antikorupsi. Dalam pandangannya, korupsi membuat rakyat miskin dan sengsara.
Bicara soal rakyat, ia sangat peduli. Ini dibuktikan selama ia menjadi wartawan. Pria yang dikenal luwes ini kerap membuka ruang aspirasi bagi masyarakat. Tommy sadar bahwa dia hanya penyambung lidah (‘pena’) dari rakyat.
Tak heran, di rumahnya ia sering kedatangan tamu yang tak lain adalah masyarakat sendiri. Mereka yang datang dari berbagai lapisan. Mulai dari kalangan elit non pemerintah sampai masyarakat bawah. Seperti, tokoh masyarakat yang ada. Mereka menyampaikan aspirasi untuk dikorankan. Aspirasi itu terkait kondisi pemerintah dan pembangunan di lembang/kelurahan atau kecamatan. Tommy menyebut rumah kediamannya yang berlokasi di Maruang Nonongan sebagai Rumah Aspirasi.

Biodata

Lahir di Makassar, 15 Juni 1964.
Agama Kristen Protestan.
Keluarga: Nama Istri Yudit Kabanga’ dan anak James Ayat Tiranda. Nama orang tua Drs. Yohanis Toding Tiranda-Lince Tiku Ampangallo, sedang mertua Yohanis Kabanga’ BA-Yohana Toding Lamba’.
Pendidikan: SDN 1 Sereang Sidrap (1976), SMP Kristen Elim Makassar (1981), SMAN 5 Makassar (1984), dan Sarjana (S1) Fakultas Sastra Jurusan Bahasa-Sastra Inggris Universitas Hasanuddin Makassar (1991).
Pekerjaan: Wartawan kontributor berita di beberapa media cetak dan Anggota Dewan Redaksi Tabloid KAREBA. Pernah bergabung di Harian Cenderawasih Pos Papua, Wartawan Harian Berita Kota Makassar untuk Tana Toraja, Redaktur Pelaksana Koran Mingguan TATOR terbitan Jakarta, dan Wartawan Harian Palopo Pos Biro Tana Toraja serta beberapa pekerjaan lain non jurnalistik. Juga saat ini mengajar pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Toraja sebagai Dosen Paruh Waktu Mata Kuliah Bahasa Inggris.
Pengabdian: Mantan Anggota Panitia Pengawas (Panwas) Kabupaten pada Pilbup Tana Toraja tahun 2005, Anggota Tim Nasional Advokasi Hukum dan HAM Kasus Kematian Kompol Yulius Pakiding (Waka Polres Sorong Selatan Papua) dari 2007-sekarang dan aktivis sejumlah organisasi/LSM di Toraja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar